Bisnishotel, BANDUNG – Perhelatan Biennale Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) digelar kembali oleh ArtSociates di Lawangwangi Creative Space. Memasuki pergelaran yang ke-8 menunjukkan komitmen ArtSociates dalam menghadirkan seniman berbakat dari tanah Air.
Direktur ArtSociates Andonowati mengatakan bahwa Pameran Biennale BaCAA pada tahun ini menyajikan karya-karya seni para Finalist BaCAA yang dipilih melalui mekanisme rekrutmen nama seniman oleh Board of Nominators.
“Perubahan mekanisme pemilihan Finalist BaCAA #8 ini secara signifikan memberi ruang bagi seniman muda berbakat yang tidak lagi dibatasi oleh usia senimannya,” ujar Andonowati saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/10/2024).
Kehadiran Board of Nominators pada BaCAA berfungsi sebagai rekomendasi untuk selanjutnya dipilih oleh Board of Jurors untuk menentukan lima seniman terbaik dalam kompetisi BaCAA tahun ini. Board of Nominators terdiri dari pelbagai expertise seni rupa Indonesia yang berpengaruh di medan seni rupa kontemporer di Indonesia.
Berdasarkan data yang diterima Bisnis dari Panitia, sebanyak 23 seniman dari sabang sampai merauke yang turut berkompetisi diseleksi secara ketat dengan pertimbangan banyak aspek, selain fortofolio mereka sebagai seniman muda.
Kemudian, Board of Jurors yang terdiri dari Wiyu Wahono selaku kolektor seni, Enin Supritanto adalah kurator seni, Gunalan Nadaraja, akademisi di University of Michigan, Nadine Khalil kurator sekaligus jurnalis seni rupa dari Dubai dan Arin Sunaryo sebagai seniman Bandung, memilih lima seniman terbaik BaCAA.
Lima Seniman yang terpilih diantaranya Studio Pancaroba, Aurora Arazzi, Galih Adika Paripurna, Henryette Louise, dan Dzikra Afifah.
“Hadiah untuk pemenang BaCAA juga bertambah ya. Board of Jurors memilih lima seniman terbaik sebagai pemenang. Rinciannya adalah, 1 seniman mendapat uang tunai 100 juta rupiah; 1 seniman mendapat biaya produksi selama sepuluh bulan untuk pameran tunggal sebesar 100 juta rupiah di bawah management eksklusif ArtSociates; 1 seniman mendapat biaya residensi di Centre Intermondes – La Rochele (Perancis), dan 2 seniman mendapat biaya duo exhibition masing-masing 50 juta rupiah di bawah managemen eksklusif ArtSociates,” papar Andonowati .
Sementara menurut Wiyu Wahono mewakili Board of Jurors BaCAA dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemenang BaCAA memberikan hal baru dan menarik.
“Pemenang BaCAA sangat menarik karyanya. Ada karya seniman muda yang brutal mengkritik suatu institusi negara. Ada juga seniman muda yang mengekplorasi materialisasi pada karyanya,” ungkap Wiyu.
Usai pengumuman pemenang BaCAA dilanjutkan dengan pembukaan pameran Biennale Bandung Contemporary Art Award ke-8 yang menyajikan karya seni 18 Finalist termasuk 5 pemenang penghargaan BaCAA yang terdiri dari lukisan, instalasi, patung, objek seni serta seni grafis dari kota-kota di Nusantara.
Adapun pameran Biennale Bandung Contemporary Art Award ini akan berlangsung hingga 30 November 2024 dan terbuka untuk masyarakat umum.